Gambar 1: Para Pemateri
Pengabdian Masyarakat pada Masa Pandemic Covid19 tetap terlaksana. Pada kesempatan Semester Ganjil 2020/2021 Tahun Akademik 2020/2021 ini, kami bersama TIM membahaskan Tema Besar yaitu Prospek Digitalisasi Bisnis dan Pemanfaatan Software Akuntansi pada Generasi-Z, Era Industri 4.0 dimasa Pandemi Covid-19.
Adapun dalam kelompok kami memaparkan Materi mengenai Pendampingan Pemahaman Akuntansi Bagi Wirausahawan Pemula. Pemateri yakin bahwa Generasi Pemuda Indonesia memiliki kemampuan dan daya saing dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Terlebih lagi bahwa revolusi industri keempat di Industri 4.0 telah sangat mempengaruhi dunia bisnis, termasuk pengusaha kecil (UMKM).
Kegiatan dilaksanakan pada hari Jum’at, 29 Januari 2020 melalui Google Meet . Adapun . Perwakilan masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan ini adalah sebanyak 128 orang diharapkan juga akan menyampaikan kepada warga lainnya dan pendampingan akan dilaksanakan seterusnya hingga mereka saling memahami manfaat pentingnya pemahaman akuntansi dan teknologi informasi agar tercapai tujuan pembangunan UMKM yang berkelanjutan
Pada kesempatan Program Pengabdian pada Masyarakat (PPM) ini, Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr Harnovinsah, M.Si.,AK.,CA, Dr. Hj. Inge Hutagalung, M.Si dan Kepala Kecamatan Kembangan Bapak Drs. Djoko Mulyono.
Caturida Meiwanto Doktoralina yang dikenal dengan CMD ini dalam pandangannya menyampaikan arti pentingnya adabtabilitas. Terlebih lagi, di era milenium, yang cepat, profesional, dan tepat waktu, Industri 4.0 tidak memiliki dampak signifikan pada peningkatan hasil bisnis untuk UMKM konvensional. Oleh karena itu, UMKM muda harus memahami kendala yang mempengaruhi tujuan bisnis mereka dan menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang diperlukan untuk memenuhi kriteria Industri 4.0, salah satunya adalah mengenai pemahaman akuntansi. Situasi ini telah memicu fenomena menarik tentang bagaimana wirausahawan muda (WM) mengembangkan bisnis mereka tanpa tertinggal kemajuan teknologi yang cepat.
CMD menyampaikan bahwa PPM ini menyajikan hambatan yang harus diantisipasi oleh WM di Era Teknologi 4.0, seperti konsep dan karakteristik penjualan, layanan, dan pembayaran yang memanfaatkan teknologi 4.0. Masyarakat wajib memahami secara pratis dalam menggunakan transmedia untuk membingkai strategi pemasaran usaha yang dilakukan. Dimana dalam memulainya kepada WM diminta untuk menerima semua ilmu alat dan teknologi dalam membangun ekonomi bangsa yang dimulai dari Kilometer Nol.
Agusman Nurhidayat dan Gina Permana Putri juga menyampaikan bahwa hambatan yang teridentifikasi, harus lekas diatasi untuk memungkinkan WM berinteraksi. Terlebih lagi bahwa interaksi pada generasi teknologi 4.0 ini tidak lagi terbatas pada lokasi geografis sehingga program UMKM yang andal, sebagaimana ditentukan oleh pemerintah Indonesia selayaknya dapat menjadi cepat berkembang.
Salam Bersatu Bekerja Membangun Negeri.