Kita wajib mengapresiasi maksud baik yang dilakukan oleh Kemenristekdikti atas peran yang mengarahkan seluruh pendidik/peneliti terdaftar dalam satu wadah yaitu Sintaristekdikti. Namun demikian, selayaknya siapapun penulis yang berkiprah membawa nama baik bangsa Indonesia melalui penulisan beberapa jurnal maupun Prosiding terindeks scopus mendapat penghargaan. Penghargaan tidak mesti mendapatkan piagam, cukup dengan apresiasi rasa hormat dan senyum. Namun demikian kita juga wajib menjaga kapabilitas, terlebih lagi pada para generasi millenial yang melek teknologi dan memiliki niat baik menyumbangkan prestasi penulisan pada beberapa prosiding terindeks scopus.
Mereka yang aktif menulis prosiding sebetulnya telah dibatasi aturan kenaikan jenjang jabatan yaitu minimal 25% dari usulan. Hal ini seharusnya tidak menyebabkan kekhawatiran dalam ajuan. Justru mereka kurang lebih turut menyumbangkan nama baik bagi beberapa karya publikasi. Generasi sebelumnya juga harus memiliki sifat jiwa besar dan memberikan pengetahuan yang tepat sehingga tidak melampaui batas kewajaran.
Sahabat Pendidik yang saya banggakan. Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi berupaya untuk membuat perangkingan penulisan bagi para peneliti di Indonesia melalui situs sintaristekdikti.go.id. Tujuannya adalah memperoleh pendataan dengan baik berapa sebetulnya karya pueblikasi ilmiah dosen yang telah dihasilkan pada kebanyakan perguruan tinggi maupun personal peneliti di Indonesia. Walau berbeda versi dengan Lembaga indeks lainnya, namun database tetap mengacu kepada kriteria Jurnal dimaksud (DOAAJ,EBSCO,Google Scholar, Copernicus, ERA, WoS, Scopus and etc.).
Kadangkala kita melupakan hal prinsip. Apakah kita akan meningkatkan kuantitas atau kualitas penelitian?. Jika mengarah kepada kuantitas saja, seharusnya keberterimaan peneliti muda (Tenaga Pengajar, Asisten Ahli, Lektor) dalam beberapa publikasi terindeks (dalam prosiding) terindeks scopus perlu mendapat apresiasi. Alasannya adalah bahwa sebetulnya prosiding memang telah dibatasi sebanyak 25% saja dari Akumulatif Ajuan Angka KUM. Justeru hendak bertujuan kepada kuantitas yang mengarah kepada kualitas maka boleh dimaksudkan khusus kepada seluruh dosen/peneliti yang akan menempuh pada usulan Lektor Kepala dan Profesor. Nah, ini problematika yang harus kita selesaikan dengan dingin.
Saat ini, Pada beberapa Pendidikan Tinggi, penulis masih memperhatikan belum optimalnya dosen mendaftar pada Sinta Ristekdikti. Jika ini adalah keharusan, maka selayaknya menjadi kesadaran bersama dalam membangun membesarkan nama Bangsa Indonesia melalui Publikasi Karya Ilmiah dan dengan sadar mereka mendaftar. Oleh karena itu, seharusnya para pengelola kampus atau yang bertanggungjawab atas pengelolaan dosen wajib dioptimalisasikan dengan meminta semua dosen untuk mendaftar pada Sintaristekdikti (Klik FAQ Pendaftaran).
Belum Optimalnya para dosen yang melakukan penelitian diseluruh pendidikan tinggi di Indonesia adalah merupakan fenomena yang harus segera memerlukan turun tangan Kemenristekdikti untuk membangun kesadaran seluruh dosen. Namun demikian, sinta ristekdikti sebagai pengelolaan data sumber wajib memudahkan penilaian dalam berbagai kegiatan usulan yang ada pada kementerian. Salah satunya adalah bahwasanya Kemenristekdikti seharusnya memberikan ruang atas beberapa usulan lain yang sebetulnya tidak perlu dikaitkan pada beberapa usulan Jabatan Fungsional Akademik yang telah tertuang dalam Pedoman Jabatan Fungsional Akademik Tahun 2018. Tujuannya adalah seiring sejalan semua tujuan tercapai, Kuantitas publikasi tercapai dan kualitas terjaga.
Beberapa cara telah dilakukan oleh Kemenristekdikti, seperti memberikan Insentif atas beberapa Karya Ilmiah Petunjuk dalam Penelitian dan Pengabdian Masyarakat juga telah disampaikan. Namun, masih banyak pertanyaan para dosen muda terhadap beberapa pemeringkatan. Salah satunya adalah mengapa Sintaristekdikti hanya mengindeks Google Scholar (GS) dan Scopus saja dan tidak memperingkatkan Web of Science (Dulu ISI/Thompson Reuters) dalam Program Pemeringkatannya?. Apakah karena telah terindeks GS atau karena hal lain bersifat teknis. Untuk itulah perlu penjelasan kepada masyarakat khususnya para dosen/peneliti.
Walaubagaimanapun, tentunya kita wajib mengapresiasi usaha baik Kemenristekdikti dalam meningkatkan dan mendata karya-karya terbaik anak bangsa. Untuk itu, kepada seluruh dosen yang belum melakukan pendaftaran pada Sintaristekdikti agar segera melakukan pendaftaran dan Buktikan Bahwa sebagai negara yang Besar, kita sebagai dosen dapat memberikan sumbangsih terbaik bagi negara Indonesia.
Salam Persatuan. (#Bersatu, Bekerja, Membangun Negeri).